Warning....!!! -Survival (S2) part 5- Kini, Arif telah dihadapkan lawan yang berat. "Serahkan Gadis itu! Maka nyawamu akan kuampuni!" Ucap pria misterius tersebut. "Haaaaah? Nyadar kenapa! Lu udah aki-aki, masih juga ngebet yang bening kayak gini, btw nama lu sapa?" Tanya Arif, dengan nada meledek. "Gue Dokter G! G untuk Gorila." Jawabnya. "Kalian terlalu naif. Kalian fikir bisa menjinakan virus itu? Aku, aku adalah mahkluk pertama yang membuat ramuan lain dari virus ini, aku memiliki semua kelebihan dari virus ini, tapi tidak dengan kelemahanya, namun aku butuh rangkaian DNA terakhir agar efeknya dapat permanent, DNA dari keturunan yang berhasil menetralisir virus ini, akan membuat ku menjadi manusia abadi. Dan DNA itu, ada pada gadis disebelah mu itu. Ngoahahahahahaha!" Ucap Dr.G disertai gelak tawa liciknya. "Kora, mundur sebentar ya, sepertinya ini akan lama." Ucap Arif yang kemudian langsung menggenggam Goloknya dan bersiap menyerang Dr.G. "Anak muda yang semangat, aku suka! Ngoahahahahaha..!" Ucap Dr.G yang kemudian langsung melesat kearah Arif. Pertarungan antara mereka pun terjadi. Ctaaangg...!!! Benturan golok dan pedang mereka pun beradu. Dr.G berusaha menebas leher Arif, namun dengan sigap Arif menahan dengan goloknya. Ctaaaaang...!!! Dhuaaaghhtt...!!! Dr.G berhasil menendang perut Arif, hingga membuatnya terpelanting. "Uuughhhttt...." Rintih Arif, dan darah segar segera mengalir dari mulutnya. "Saus tar tar!" Umpat Arif, dan kemudian langsung bangkit kembali, dan menyerang Dr.G. Mereka pun kembali berhadapan. Kali ini Arif menyerang lebih dulu, dan mengintensifkan seranganya. Ctaaangg...!! Stiiing...!!! Blaaaaank...!! Pedang dan golok mereka saling beradu kembali, dan semakin cepat. Percikan api dari benturan senjata mereka pun menghiasi udara. Craaaakkk...!!! Baaattssss...!!! Golok milik Arif pun patah, dan tebasan dari Dr.G pun sukses menebas dada Arif, yang membuat Arif terdorong 6 meter kebelakang dan langsung terkapar tak berdaya. "Ngoahahahahahaha, lumayan!" Gumam Dr.G. Dan kemudian Dr.G langsung melesat ke Arah Arif yang sudah tak berdaya, dan Kora yang sedang ketakutan. Dr.G pun mengarahkan tebasanya kepada Arif, Dan.... Ctaaaaaaaang...!!!! Tebasan Dr.G tertahan oleh 2 buah Katana. "Maaf, aku telat." Ucap Wawan, dengan senyuman manisnya kearah Kora, walaupun tubuhnya sendiri telah penuh luka, dan darah yang bercucuran. Bersambung... :3 Ngoahahahahahahaha... :v by Roni Efriza
0 Response to "Roni Efriza"
Posting Komentar