Angga Dwi Putra

Di Paris, kupenuhi sumpahku... Terinspirasi dari pengalaman pribadi Jakarta, Oktober 2006 "Aku semakin terpatri dengan cita-cita agung kami: ingin sekolah ke Prancis, menginjakkan kaki di almamater suci Sorbonne, menjelajahi Eropa sampai Afrika" Bergetar hati ini kala membaca kutipan dari buku Laskar Pelangi. Hati ini rindu, mata ini sudah tidak sabar ingin melihat luasnya dunia. Hasrat untuk kuliah disana begitu membuncah. Namun rasa pesimis menyerbu, mungkinkah? Sorbonne yang legendaris. Mungkinkah? Rasa ragu berkecamuk di dada. Siapa pula yang tidak ingin hidup di Paris, si kota cahaya. Kota tercantik di dunia. Aku ingin kesana. Mimpi itu seakan terlalu tinggi. Terlalu jauh di angan-angan. Namun kawan, bukankah mimpi itu disebut mimpi karena sulit diraih? Kuletakkan buku itu perlahan. Aku berwudhu lalu aku bersimpuh. Dan di tengah kesunyian malam di bulan Ramadhan, aku memohon kepada Sang Maha Pengabul Permohonan, dan aku bersumpah kepada diriku sendiri kalau kelak aku akan kuliah di Sorbonne, dan aku akan menjelajahi dunia! Paris, September 2011 Mata papa berkaca-kaca, nafasnya sesenggukan. Beliau tidak berkata apa-apa, namun senyum lembutnya bagaikan berbicara ribuan kata. Kemudian duhai, kulihat mama. Matanya memerah, bulir air mata mengalir perlahan di pipinya, serta tangannya yang lembut mulai membelai rambutku. Dengan suara terbata-bata, ia mengucapkan satu kalimat yang seakan membuat waktu berhenti, membuatku terbang tinggi penuh kebahagiaan yang tiada mungkin dapat kuungkapkan. Cukup tiga kata namun sanggup membuat lututku lemas, tangisku membuncah hingga kupeluk erat tubuh kecilnya. Dikelilingi megahnya dinding-dinding tua La Sorbonne, sang altar ilmu pengetahuan; ditengah dinginnya udara si kota cahaya, beliau mengatakan, "mama sangat bangga" by Angga Dwi Putra

Related Posts:

0 Response to "Angga Dwi Putra"

Posting Komentar