Kapstok di Dalam Kepalaku Kamarku terbuat dari kepala. Aku pulang setiba mimpi berjalan bersama puluhan ekor purba. Anjing menyalak dari balik jam dinding. Waktu tertelan. Di perjalanan aku diziarahi pezinah-pezinah purba, buah dadanya laknat melekat diantara langkah lelapku. Tanpa ritus, aku tanggalkan kudus dari tulang-tulang bahasaku. Kulepas mantel-mantel yang berjelaga di tubuhmu. Kapstok-kapstok berlari di dalam kepalaku. Menyeret seribu mantel yang menyamar ilham para penyair. Tipografi wajahmu kujerang hingga setengah matang. Bahasa yang telanjang membubus seperti asap-asap. Kepulannya tak lagi pekat. Seperti sari embun kuludahi matahari. Aku terbangun. Bahasa memperkenalkan dirinya tak lagi menjadi ritus purba. Bersama mantelnya yang merupa bianglala. Akulah bahasa; tata warna kamar kepalaku. Indramayu 2015 by Suryana Hafidin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Suryana Hafidin"
Posting Komentar