Ada Anak Bertanya pada Ibunya -nsy- Malam itu hujan. Di dalam sebuah rumah di pinggir jalan yang bertetanggakan sawah, terlihat seorang anak sedang membuka buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas 5 Sekolah Dasar di depan televisi. Belum sampai sepuluh menit si anak membaca isi buku, ia terhenti. Pandangannya fokus pada kisah sinetron yang ada di depan mata. Tak berapa lama kemudian, ibu gadis kecil ini masuk ke ruang keluarga sambil membawa sepiring singkong rebus untuk si anak. "Kenapa berhenti belajar?" tanya sang ibu sambil meletakkan piring kue di samping buku si anak. "Lagi istirahat, Bu," ucap si anak, "Hm ... Bu, orang yang menikah katanya berjodoh. Kok bisa ada orang yang cerai? Apa salah pilih jodoh?" tanyanya tiba-tiba. Sang ibu cukup terkejut dengan pertanyaan si anak. Sambil tersenyum, ibu menjawab, "Jika ada dua orang yang menikah,itu artinya mereka berjodoh. Jika di dalam proses berumah tangga mereka harus berpisah, bukan karena mereka salah memilih jodoh. Tetapi, jodoh mereka sudah berhenti sampai di situ." "Maksudnya, Bu? Berhenti gimana?" sela si anak. "Iya, jodohnya berhenti. Bisa karena perbedaan pendapat yang tak bisa ditolong lagi. Bisa juga karena perbedaan prinsip. Dan untuk menyelamatkan kebaikan agamanya, mereka harus berpisah," ujar sang ibu. "Terus, kalau setelah cerai salah satu dari mereka nikah lagi sama orang lain, jodoh mereka ganti atau gimana, Bu?" tanya si anak dengan penuh rasa ingin tahu. "Iya, Nak. Allah mengganti dengan jodoh yang terbaik untuknya saat ini," ujar si Ibu. "Yang nggak nikah lagi gimana, Bu? Kasian donk." "Enggak gimana-gimana. Menikah lagi itu pilihan, Nak. Bisa saja ia memutuskan untuk tidak menikah lagi karena ia ingin khusyuk beribadah pada Allah. Atau bisa juga ia ingin fokus merawat anak. Dan itu tidak dilarang," jelas si ibu dengan penuh sabar. "Ooo ... gitu ya, Bu? Ya udah deh, aku belajar dulu," tutup si anak. Matanya kembali pada buku pelajaran. Sang ibu melirik sinetron yang tadi ditonton si anak, ia tersenyum lembut seraya memandang buah hatinya. Ia ambil remote televisi dan menekan tombol 'off'. Hujan mereda. Menjadi gerimis yang menemani malam anak dan ibu itu. -END- #itcanbeatruestory^^ Jogja, 19.04.2015 by Nur Safarah
0 Response to "Nur Safarah"
Posting Komentar