Lim Pratama

BERONTAK Karya: Lim pratama Kicak para pendendang; bertalu-talu, warok-warok mengoyang istana; kebhinekaan, pelacur-pelacur bersenggama di bawah neon, konak; jidat para peramu kebijakan. Palu terketuk setengah nyawa, komisi; rasional ternilai. Persetan; jelata meregang nyawa. Bali, kian termurtadkan. Dewa wisnu terkencingi sirahnya, para bandit memasuki istana bugil, pulau; kiblat kemaksiatan. Intip--mengintip sang sengkuni, sesembah buto* jilati jemarijemari sisa cebok. Kotoran seharum kasturi. Para dalang kian linglung, lakon tak jua sealir sinden pun sinom. Morat--marit, gonjang--ganjing! Gunung meradang, ejakulasi tak jua. Meradang otak; bebal. Amukan membuncah cakar sarmawi, kukukuku serigala mencakar bengis. Sobek dada garuda, muncratkan darah pusaka. Tangis; kian memecahkan gendang. Ibu-ibu, memeras susu nan kerontang, bapak-bapak linglung, bocah-bocah terkerek ke tiang kematian. Derap langkah sang demurka mengutuk lakon pewayang negeri. Terngiang huru---hara 20 mei nanti. Ulang kisah kelam--hitam 98, robek-robek penuh kebiadaban. Semboyan langkah mengobar babi--buta. Terpelajar--bak selongsong hardik, terkongkang entak siapa! Sang jelata tetaplah sang jelata. Mengais sisa di selokan para tuan-tuan. Sepengal surat ini; pikirkan! PKL, 140415 by Lim Pratama

Related Posts:

0 Response to "Lim Pratama"

Posting Komentar