GELAP Oleh: Jevindra aku kehilangan dikau, uh! yang dulu Lentera dalam jiwa, cahaya pada tiap gelap mewarta Sunyi, cerlang di hati aku kehilangan dikau, uh! yang dulu senantiasa rindu, ketika cinta nyala dan gebu di mana kini dikau, wahai! yang sebelum sepi ini, hingarbingar renyah sendatawa dan Mawar? di mana kini dikau, yang dulu Merdu, Manis dan Kilau? cinta yang pernah penuh peluk gelayut hingga asmara meliuk? di sini aku sendiri, persis dian tanpa sumbu, jangankan cahaya, api pun tiada aku ingin bisa berkelana, berjalan ke mana saja, tanpa resah ke pantai, ke pinggir danau atau telaga, memandang air, bersandar di pohon rindang nan hijau berharap jumpa dengan dikau, bercerita tentang laut, awan berarak, bungabunga, atau kicau burung yang melagu cinta lalu, pada pertemuan sekilas itu, kau menjadi selongsong damar, aku menjadi sumbu, dan biarlah cinta menjadi apinya tapi, ini angan Angin, layang di cakrawala ingin, sungguh gelap dan dingin. #MantraMantraCinta, 160415 by Jev Indra Delcandrevidezh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Jev Indra Delcandrevidezh"
Posting Komentar