Fiksi # Guru Matematika Menghabisinya # "Ini uangnya, ambillah, itu uang halal, aku tidak berniat melakukan apapun." "Lalu tujuanmu?" "Aku datang cuma mau minta kamu tobat!" "Gue tidak butuh ustadz." "Aku bukan ustadz" "Sudahlah jangan munafik! Lo udah cape cari duit, mendingan tu duit lo pake bersenang-senang! Gak usah sok sok alim begitu! Lo pikir gue bakal tersentuh? " ucapnya sambil mendekat, mengambil tanganku dan menempelkan ke dadanya. Tidak kutarik, kubiarkan, dan terus terang, dalam urat-urat ini, mengalir deras getaran, getaran nafsu, getaran purba yang telah mengajak semua binatang menyalurkan hasratnya tanpa kaidah. Wajahnya yang secantik boneka, memang jauh beda dari ibu keempat anakku, yang usianya dua puluh tahun di atasku, yang kini punggungnya membungkuk. Ini mawar mekar tengah segar. "Tobat buat apa? Umurku masih muda...." kini dia merangkul, kubiarkan, kepala dia sandarkan ke bahuku, wangi rambutnya tercium. "Oh masih lama?" tanyaku lesu. "Itu perhitungan gue,." "Perhitunganmu bisa salah!" kuurai pelukannya,"Permisi!" kutinggalkan. Seminggu kemudian, ternyata perhitungannya melenceng, guru matematika menghabisinya hingga nol. by Dana
0 Response to "Dana"
Posting Komentar